1. a. 100
+ (2K), Toleransi 1% = Coklat, Hitam, Merah, Orange, Coklat.
b. 20 + (2), Toleransi 5% = Merah, Merah, Hitam, Emas.
c. 560 + (2), Toleransi 10% = Hijau, Biru, Merah, Hitam, Ungu.
d. 1 + (2M), Toleransi 1% = Hitam, Orange, Hitam, Hijau, Coklat
e. 7K2 + (2K) Toleransi 1% = Putih, Hitam, Merah, Merah, Coklat
2. Rangkaian Seri R1 dan R2
Jawab
RT = R1 + R2
= 4 Ω + 20 Ω
R Total = 24 Ω
3.
Rangkaian pararel R1 dan R2
Dit R
Total …..?
Jawab
RT = 1/R1 + 1/R2
= 1/8 + 1/16
= 3/16
= 16/3
= 1/8 + 1/16
= 3/16
= 16/3
= 6
4. 4. Ada 2 jenis rangkaian multivibrator yang menggunakan IC 555, sebutkan dan jelaskan!
IC
timer 555 merupakan IC atau sirkuit terpadu (chip) yang digunakan dalam
berbagai aplikasi pewaktuan, sumber pulsa gelombang, serta aplikasi osilator.
IC
ini dapat dimanfaatkan dalam rangkaian elektronika sebagai penunda waktu (Delay
Timer), rangkaian flip-flop, dan osilator. Secara fisik IC 555 berbentuk DIP
atau Dual inline Package dengan package 8 pin.
GND
: Ground
Trigger :
sebagai pemantik agar pewaktuan berkerja
Output :
akan dihubungkan ke beban contohnya : Led
Reset
: berfungsi untuk menghentikan interval pewaktuan jika dihubungkan dengan
GND
Control
: sebagai pengakses pembagi tegangan sebesar 2/3 VCC
Threshold
: untuk menentukan berapa lamanya pewaktuan
Discharge : biasanya
dikonekkan dengan kapasitor elektrolit, dan pada waktu pembuangan muatan el-co
digunakan untuk menentukan interval pewaktuan
VCC : tegangan
masukan antara 3 Vdc sampai 15 Vdc
A.
Rangkaian Monostable Multivibrator
Monostable
mempunyai arti satu atau mono dan stabil yang dimana kondisi awal standby pada
kondisi low dan high selama selang waktu tertentu setelah dipicu.
Rangkaian
ini dapat dimanfaatkan sebagai penunda waktu, pendeteksi pulsa gelombang yang
hilang, bouncefree switch / penekanan switch sekali dan latch, saklar sentuh,
pulse wide moulation (PWM), pembagi frekuensi, dan kapasitansi meter.
Berikut gambar rangkaian simulasi rangkaian
monostable :
B.Multivibrator
Astabil NE555
Di sini timer 555 dihubungkan sebagai Multivibrator Astabil yang menghasilkan bentuk gelombang keluaran kontinyu. Pin 2 dan 6 dihubungkan bersamaan sehingga akan memicu kembali dirinya pada setiap siklus waktu, sehingga berfungsi sebagai Osilator Astabil.
Kapasitor, C1 mengisi melalui resistor, R1 dan resistor, R2 namun hanya dilepaskan melalui resistor, R2 karena sisi lain R2 terhubung ke terminal pelepasan , pin 7. Maka periode waktu t1 dan t2 diberikan sebagai:
• t1 =
0,693 (R1 + R2 ) C1
•
t2 = 0,693 (R2 ) C1
•
T = t1 + t2 = 0,693 (R1 + 2R2 ) C1
Tegangan di kapasitor, C1 berkisar antara 1/3 Vcc sampai sekitar 2/3 Vcc tergantung pada periode waktu RC . Rangkaian jenis ini sangat stabil karena beroperasi dari rel supply tunggal sehingga menghasilkan frekuensi osilasi yang tidak bergantung pada tegangan supply Vcc.
Tegangan di kapasitor, C1 berkisar antara 1/3 Vcc sampai sekitar 2/3 Vcc tergantung pada periode waktu RC . Rangkaian jenis ini sangat stabil karena beroperasi dari rel supply tunggal sehingga menghasilkan frekuensi osilasi yang tidak bergantung pada tegangan supply Vcc.
6.
Seven
segmen ada 2 jenis, yaitu Common Anoda dan Common Katoda
Common Anoda
Common Anoda merupakan pin yang terhubung dengan semua kaki anoda LED dalam seven segmen. Common anoda dihubungkan dengan tegangan VCC dan seven segmen dihubungkan ke ground.
Common Katoda
Common Katoda merupakan pin yang terhubung dengan semua kaki katoda LED dalam seven segmen dengan common